Sabtu, 06 Desember 2008

Perpustakaan Digital

Pepustakaan “Biasa”

Perpustakaan Multiple Media

Perpustakaan Hybrida

Perpustakaan Multimedia Digital

Koleksinya semata-mata bahan tercetak berupa buku, jurnal, surat kabar, peta, almanac dan sebagainya

Koleksinya sama dengan perpustakaan biasa ditambah media analog dan elektronik

Koleksinya sama dengan perpustakaan multiple media ditambah bahan digital yang interaktif

Koleksinya semua digital, bersifat interaktif dan dapat merupakan perpustakaan tanpa lokasi fisik

Teknologi Cetak → Analog → Elektronik Analog → Digital → Multimedia Digital


METADATA

Maka, jika dulu pada zaman kertas dan tinta, tugas pustakawan adalah membuat cantuman bibliografi untuk disusun dalam katalog lokal, sekarang tugasnya adalah membuat cantuman yang cocok untuk suatu katalog universal untuk sumber-sumber berbasis web. Lagipula, katalog ini harus dapat bekerjasama dengan mulus dengan katalog dan sarana bibliografi lain dari dunia kertas, yang dimasa depan tidak serta merta lenyap.

Definisi yang paling singkat mengatakan bahwa metadata adalah “Data tentang data”. Definisi yang singkat ini belum menyebut salah satu ciri terpenting metadata, yaitu bahwa data itu harus tersruktur. Salah satu definisi metadata yang lebih terperinci adalah “Metadata are structured, encoded data that describe characteristics of information bearing entities to aid in the identification, discovery, assessment and management of the described entitites”. Secara sederhana, metadata memiliki cirri-ciri sebagai berikut:

  1. Terstruktur
  2. Ditandai dengan kode agar dapat diproses oleh computer
  3. Mendeskripsikan cirri-ciri satuan pembawa informasi
  4. Membantu identifikasi, penemuan, penilaian dan pengelolaan satuan pembawa informasi tersebut


SDM yang Dibutuhkan Dalam Perpustakaan Digital

Perpustakaan digital sangat berbeda dengan perpustakaan ‘biasa’. Banyak sekali sumber daya yang tersaji dalam bentuk digital dan untuk penanganannya membutuhkan tenaga kerja yang professional. Persoalannya : untuk mengejar profesionalisme dalam mengelola perpustakaan digital mana yang lebih baik, mendidik seorang pustakawan mengerti tentang komputer atau mendidik seorang ahli komputer mengerti tentang perpustakaan? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, mari kita lihat keseluruhan kebutuhan sumberdaya manusia yang dibutuhkan:

  1. Database Administrator

Bertanggung jawab terhadap kelancaran operasional dar basis data. Pengaturan siapa yang berhak mengakses segala data merupakan tugas DBA. Jika database tidak dapat beroperasi maka praktis semua koleksi di dalamnya tidak dapat diakses. Mekanisme back up agar data selalu aman dan recovery jika terjadi kerusakan data, juga merupakan tanggung jawabnya.

  1. Network Adimistrator

Jabatan ini bertanggung jawab terhadap kelancaran operasional jaringan computer di dalam lingkungan organisasi. Jika jaringan computer tidak dapat beroperasi maka praktis pengguna tidak akan bisa mengakses komputer-komputer yang ada.

  1. System Administrator

Jika seorang DBA lebih focus pada kumpulan koleksi yang ada di dalam database, maka seorang system adiministrator lebih terfokus pada system komputer yang meliputi system operasi, utilitas-utilitas serta program aplikasi yang ada di dalamnya. Pengaturan siapa saja yang berhak mengakses system termasuk hak aksesnya juga menjadi tanggung jawab seorang system administrator.

  1. Web Master

Jabatan ini bertugas agar website beserta seluruh halaman yang ada di dalamnya tetap beroperasi sehingga bias diakses oleh pengguna. Jabatan ini mungkin tidak asing lagi karena biasanya di setiap halaman depan sebuah website selalu dicantumkan pernyataan jika ada masalah terhadap website agar dilaporkan ke webmaster.

  1. Web Designer / Content Developer

Jabatan ini bertanggung jawab untuk merancang tampilan website sekaligus mengatur isi website. Website yang bagus adalah website yang bisa ditampilkan dengan waktu tanggap yang cepat dan mudah untuk digunakan.

Tidak ada komentar: