Kamis, 29 Januari 2009

ROKOK dan BAHAYANYA


Hebat. Benda berbentuk silinder yang berisi tembakau mampu menawan hati jutaan umat manusia. Apalagi umat manusia yang numpang hidup di tempat paling eksotik di dunia yaitu Indonesia. Merokok kini sudah menjadi rutinitas sebagian warga Indonesia. Dengan berbagai alasan mereka tanpa henti-henti menghisap 200 racun yang terkandung dalam rokok. Tiga racun utama adalah tar, nikotin dan karbon monoksida.

Ketiganya memiliki kemampuan berbeda dalam meracuni tubuh kita. Tar merupakan substansi karbon yang punya sifat lengket dan menempel di paru-paru. Jangan lupa, tar itu jahat lho!! Jadi menempelnya tar di paru-paru bisa melumpuhkan kinerja paru-paru kita.

Nikotin bisa dikatakan sangat berbahaya karena ini adalah cikal bakal dari kanker paru-paru. Kalo tar hanya sebatas melumpuhkan kinerja, yang ini malah menyebabkan kanker paru-paru. Serem kan?! Selain itu nikotin masih punya dua jurus andalan yaitu mempengaruhi kerja syaraf dan peredaran darah kita. Nah lho…. Baru dua racun aja dah serem banget. Mulai dari paru-paru yang rusak sampu syaraf dan peredaran darah pun bermasalah.

Racun yang ketiga (dan memang kurang popular) adalah karbon monoksida. Tapi ketidakpopuleran bukan berarti tidak berbahaya. Karbon monoksida juga punya jurus andalah yang cukup mematikan. Kadar karbon monoksida yang tinggi bisa bikin darah kita tidak mampu mengikat oksigen.

Makanya, pikir berjuta-juta kali sebelum kalian merokok. Mau laki-laki atau perempuan rokok tetap berbahaya. Bagi kaum adam rokok bisa menyebabkan impoten lho!! (haha… apakah anda ingin kalah sebelum berperang??) dan buat kaum hawa pun jangan anggap enteng. Tumpukan racun rokok yang bersarang dalam diri anda bisa menyebabkan kesehatan rahim anda terganggu. Malah katanya kalo ornag hamil ngerokok, bayinya bisa IDIOT lho!!!!

Rokok juga bukan simbol kejantanan ko’. Kejantanan dari seorang laki-laki bisa dilihat dari cara dia menempuh hidup dan memilih yang terbaik. Terlebih lagi laki-laki akan diposisikan sebagai pemimpin (imam) yang mengharuskan dia lebih bijak dalam memilih. Kalo memilih rokok sebagai kejantanan makan ANDA SALAH BESAR. Sebagai perbandingan dan penutup silakan simak cerita lucu di bawah ini

Alkisah, seorang Ustadz di Bandung sedang menceramahi anak yatim piatu di bulan Ramadlan. Suatu saat, sang Ustadz membahas soal rokok juga.

"Kalian jangan mulai ikut-ikutan merokok. Itu perbuatan sia-sia. Buang-buang uang, dan hanya merusak kesehatan. Untuk apa merokok ? Biar dibilang jantan ?"

"Sini, biar Ustadz kasih tahu. Coba lihat itu banci-banci di Jalan Sumatera. Semuanya merokok. Mana ada merokok itu jantan. Itu kelakuan para banci!"

Ah, bisa aja.

Tidak ada komentar: