Senin, 07 Desember 2009

Artis itu Profesi apa Bukan?

Di salah satu acara infotainment di televisi, salah satu artis cantik pernah diwawancarai perihal kerelaannya "menghitamkan" kulit demi perannya di salah satu film layar lebar. Dengan santainya dia bilang "yaahhh...namanya juga tuntutan profesi". Tidak hanya itu, masih banyak lagi beberapa "tingkah polah" artis-artis kita yang keluar dari jalur "menjadi diri sendiri" dengan alasan bahwa itu adalah tuntuntan profesi.

Perilaku mereka cukup membuat saya penasaran, apa benar artis -aktor, aktris, presenter atau apapun itu namanya- emang sebuah profesi???? Pertanyaan ini sempat terlupakan beberapa saat karena kesibukan aktivitas kuliah saya. Namun, ketika saya membaca buku Masnur Muslich yang berjudul Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik pertanyaan seperti itu muncul lagi. Di halaman 12 dari buku tersebut ada penjelasan tentang profesi -dan inilah yang membuat saya ingat-. Muslich mengutip dari Sanjaya (2005: 142-143) tentang syarat pokok pekerjaan profesional sebagai berikut:

* Pekerjaan profesional ditunjang oleh suatu ilmu tertentu secara mendalam yang hanya mungkin didapatkan dari lembaga pendidikan yang sesuai sehingga kinerjanya didasarkan kepada keilmuan yang dimilikinya dan dapat dipertanggungjawabkan

* Suatu profesi menekankan kepada suatu keahlian dalam bidang tertentu yang spesifik sesuai dengan jenis profesinya sehingga antara profesi yang satu dengan yang lainnya dapat dipisahkan secara tegas

* Tingkat kemampuan dan keahlian suatu profesi didasarkan kepada latar belakang pendidikan yang dialaminya dan diakui oleh masyarakat sehingga semakin tinggi latar belakang pendidikan akademik sesuai dengan profesinya

* Suatu profesi selain dibutuhkan oleh masyarakat juga memiliki dampak terhadap sosial kemasyarakatan sehingga masyarakat memiliki kepekaan yang sangat tinggi terhadap efek yang ditimbulkan dari pekerjaan profesinya

Dari penjelasan tersebut tercatat beberapa kecacatan dari artis sebagai profesi. pertama, apakah benar semua artis seperti yang saya sebutkan diatas pernah merasakan kehidupan di sekolah akting??? Semenjak dunia hiburan menjadi laku dan "artis" sering menjadi obsesi bagi sebagian masyarakat kita, banyak bermunculan sekolah akting terutama di Jakarta. Kalopun mereka sempat merasakan sekolah di sana, apakah kurikulum disekolah tersebut telah menyematkan nilai falsafah artis sebagai profesi? seperti pengabdian kepada masyarakat, pemberian contoh sikap yang benar kepada masyarakat dll. Saya rasa tidak. Sekolah akting lebih menekankan pada keterampilan menampilkan peran dibandingkan dengan keilmuan itu sendiri. So, syarat pertama dan ketiga tidak terpenuhi.

Syarat kedua lebih menekankan aspek keahlian dalam bidang tertentu agar dapat dipisahkan dengan profesi lain. Dalam dunia entertaiment banyak sekali jenis pekerjaan yang dapat digeluti seperti aktor-aktris, penyanyi ataupun presenter. Kesemua orang yang tercebur di bidang tersebut sama-sama disebut artis. Olga (presenter, penyanyi), Raffi Ahmad (penyanyi, aktor sekaligus presenter), Gita Gutawa (penyanyi dan sekarang sudah mulai main film). Kesemuanya samar-samar. Tidak ada spesialisasi untuk menggeluti bidang tertentu. Entah bagaimana mengatakannya tapi ini sudah tidak melampaui syarat kedua.

Nah, syarat keempat merupakan bagian favorit saya. Di bangku perkuliahan saya pernah mendapatkan mata kuliah etika profesi. Menurut saya mata kuliah ini menarik. Di forum diskusi, kami sering menyorot beberapa profesi serta pengabdiannya kepada masyarakat. Seperti TNI yang telah beberapa kali berbuat tidak pantas dan mengakibatkan tercoreng nama TNI sebagai lembaga pelindung (seperti kasus sodomi dan penembakan penduduk). Polisi yang beberapa melakukan hal yang tidak sepantasnya dilakukan oleh pelindung masyarakat seperti penembakan mahasiswa pengunjuk rasa di kasus Universitas Nasional Jakarta.

Dosen mata kuiah etika selalu bilang inti dari profesi adalah dedikasi dan pengabdian kepada masyarakat. Seorang dokter yang menjadi anggota Ikatan Dokter Indonesia dan di mobilnya tertempel stiker IDI, harus berhenti dan menolong orang yang terlibat kecelakaan apabila dia berada di sekitar kecelakaan tersebut. seorang guru dituntut untuk melakukan aktivitas di bidang sosial -karena ini menjadi elemen penilaian sertifikasi guru-, seorang bidan desa delima yang harus merelakan bangun tengah malam untuk menolong persalinan warga merupakan beberapa bentuk pengabdian seperti yang tercantum dalam syarat keempat. Dan artis???????apa pengabdiannya ya????

1 komentar:

clue_thax mengatakan...

Setuju mas.. saya baru saja terlintas hal yang sama dengan anda sehingga saya menggogle makna tentang "profesional" itu apa.. hahahaha